![]() |
Sumber foto: Amazon.com |
Saya tuh jarang banget nonton film sejak punya anak. Tapi entah kenapa, kemarin saya sedang pingin nonton film. Seperti biasa, saya enggak pernah punya film favorit atau pun wishlist film yang ingin saya tonton. Jadi kalau nonton, saya tuh random. Patokannya ya dari sinopsis film dan posternya.
Berhubung saya enggak mungkin ke bioskop, saya pun menonton dari aplikasi smartphone. Pilihannya ternyata lumayan banyak loh... Dan pilihan saya jatuh pada film berjudul "This Is Where I Leave You".
Film ini bercerita tentang keluarga Altman yang baru saja ditinggal mati oleh ayah mereka. Dalam tradisi Yahudi, keluarga yang ditinggalkan harus menggelar prosesi Shiva, yaitu prosesi masa duka selama tujuh hari. Dimana keluarga yang ditinggalkan duduk di kursi rendah dan tidak boleh keluar rumah.
Konflik pun bergulir ketika empat bersaudara Paul, Judd, Wendy dan Philip kembali berkumpul setelah lama berpisah. Keempatnya membawa masalah masing-masing, Paul dengan istrinya yang tak kunjung punya anak setelah enam tahun menikah, Judd yang diselingkuhi istrinya, Wendy yang pernikahannya tidak bahagia dan Philip, laki-laki dewasa yang belum juga mapan diusianya sehingga ia mengencani perempuan yang jauh lebih tua darinya.
Friksi demi friksi terjadi selama tujuh hari kebersamaan mereka. Ternyata di tengah kondisi keluarga mereka yang jauh dari sempurna, keluarga Altman dapat saling mendukung dalam menguatkan saudaranya di tengah masalah yang dihadapi masing-masing dan kondisi berduka karena ditinggal ayah mereka.
Kelebihan Film
Film ini punya insight yang bagus menurut saya. Siapa sih yang enggak pernah berkonflik dalam keluarga? Mulai dari hal remeh sampai yang berat, kita mungkin pernah mengalaminya. Saya dulu juga suka berantem dengan kakak dan adik-adik saya. Kebanyakan karena masalah remeh sih... Tapi sekesal apapun saya dengan mereka, ketika salah satu dari kami mengalami masalah, pasti yang lain langsung membantu.
Seperti juga dalam film ini, meskipun Altman bersaudara terkadang enggak akur, tapi ketika mereka masing-masing mengalami masalah, yang lain turut membantu.
Kekurangan Film
Film ini memang ratenya 18+, jadi banyak banget dialog yang isinya umpatan, adegan yang vulgar dan beberapa nilai negatif seperti perselingkuhan, perkelahian dan LGBT. Awal memilih film ini karena saya pikir ini film keluarga. Ia sih... Tema yang diangkat memang tentang keluarga, tapi film ini sangat tidak direkomendasikan untuk 21 tahun ke bawah.
Kalau ditanya apa saya bakal nonton film ini lagi, kayaknya enggak deh... Hehe membaca beberapa review di google pun sepertinya film ini enggak mendapatkan review yang positif (tapi untuk alasan yang beda sih sama saya). Meskipun film ini bertabur bintang, sebut saja Jason Bateman (Game Night), Tina Fey (Date Night), Adam Driver (Star Wars: The Force Awaken), Jane Fonda (Monster In Law) dan masih banyak lagi, ternyata enggak terlalu mengangkat film ini. Insight positifnya tetap ada sih, tapi bukan tipe film yang akan diingat penontonnya setelah selesai ditonton.
Komentar
Posting Komentar
Hai! Terima kasih sudah membaca artikel ini. Silahkan tinggalkan komentar untuk saran dan masukan atau jika Moms menyukai tulisan ini. Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar yah dan komentar Moms akan dimoderasi untuk kenyamanan pembaca blog ini. Salam! (^,^)