Ramadhan kali ini memang jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, saat bulan puasa, waktu sore kami gunakan untuk bermain di luar rumah sambil menunggu berbuka. Kini, anak-anak harus cukup puas hanya dengan bermain di teras. Waktu ngabuburit yang digunakan untuk bercengkrama dengan tetangga, sekadar menanyakan kabar atau bertukar hidangan buka puasa sekarang tidak lagi ada. Kondisi kali ini memaksa kita semua untuk menjaga jarak. Rasanya terkadang saya ingin memberikan sedikit kelonggaran pada anak-anak untuk bermain di luar rumah bersama teman-temannya. Saya pun rindu suasana ramainya jalan komplek di sore hari. Namun, membayangkan risiko yang mungkin terjadi, saya sungguh tak berani.
Apalagi ketika Ramadhan tiba. Saya harus cari cara menghidupkan suasana bulan suci ini di tengah anak-anak. Sejujurnya, saya merasa kesulitan. Bagaimana tidak? Ramadhan kali ini tak ada shalat tarawih di masjid dan tak ada kemeriahan lomba Ramadhan serta tidak ada aktivitas kajian di masjid. Meski banyak acara televisi bernafaskan islam dan kajian online, tetap saja hal tersebut tidak bisa menggantikan suasana khidmat saat bisa berkumpul bersama umat islam lain untuk menjalankan ibadah.
Meski tidak bisa kemana-mana, saya masih merasa beruntung. Paling tidak, hal yang saya pusingkan di tengah pandemi ini tidaklah banyak. Saya hanya perlu bersabar untuk tetap di rumah dan menjaga keluarga tetap sehat. Paling-paling saya harus sedikit memutar otak mencari alternatif kegiatan berfaedah untuk anak-anak di rumah. Berbeda kondisi dengan orang lain yang kurang beruntung. Mulai dari penghasilannya yang menurun drastis hingga mengalami pemutusan hubungan kerja.
Pandemi Penyebab Sulit Ekonomi
Kita semua tahu, bahwa keberadaan covid-19 melumpuhkan aktivitas normal kita. Kita sulit untuk sekadar bercengkrama dengan tetangga dan yang paling terasa adalah roda ekonomi yang tersendat. Berdasarkan riset yang dilakukan SMERU Research Institute, angka kemiskinan di Indonesia diprediksi akan naik 12.4 %. Artinya akan ada 8.5 juta orang miskin baru akibat terdampak pandemi covid-19 (tempo.com). Inilah saatnya kepekaan kita diuji. Apakah kita hanya akan menjadi manusia apatis yang egois atau menjadi insan yang peduli dengan kesusahan sesama?
Ramadhan Menjadi Momen Menebar Kebaikan di Tengah Pandemi
Sebagai ibu rumah tangga, terkadang saya berpikir apa yang bisa saya lakukan untuk lingkungan saya. Apalagi di tengah ruang gerak yang semakin tak leluasa. Meski hanya di rumah saja, kebaikan ternyata tetap dapat dilakukan. Saya percaya bahwa tidak ada kebaikan yang sederhana. Semua kebaikan yang dilakukan dengan hati yang tulus, Insya Allah akan bermakna dan berbuah pahala.
Meski tidak bisa kemana-mana, saya menemukan kenyataan banyaknya kebaikan yang bisa dilakukan. Kebaikan bahkan bisa dilakukan tanpa melangkahkan kaki keluar rumah. Bantuan yang mungkin dapat diberikan ketika masa sulit ekonomi seperti ini umumnya dalam bentuk sedekah dana. Bentuk sedekah pun sekarang banyak ragamnya, tidak melulu dalam bentuk penggalangan dana secara langsung. Misalnya kelas online yang saya ikuti dengan biaya seikhlasnya, uang tersebut kemudian didonasikan bagi warga terdampak covid-19. Keren banget, kan? Dapat ilmu sekaligus dapat berdonasi, jadi dua kebaikan dalam satu perbuatan.
![]() |
Kini banyak cara kreatif menebar kebaikan (sumber: Pexels.com) |
Namun, kebaikan tidak melulu hanya dengan sedekah uang. Banyak cara kreatif untuk menebar kebaikan di tengah pandemi covid-19 sekarang ini. Seperti yang saya temukan berikut ini:
Membeli barang dari pedagang kecil, tetangga dan teman.
Hal yang saya sadari belakangan ini adalah semakin banyak tetangga yang berjualan di grup Whatsapp komplek kami. Sebagian, saya rasa, hanya iseng mengisi waktu Ramadhan, tetapi sebagian lagi berjualan karena faktor kebutuhan. Saya tidak bisa membantu banyak selain membeli dagangan mereka. Butuh atau tidak butuh, jika ada kelonggaran, saya utamakan belanja dari tetangga dan pedagang kecil di sekitar rumah. Jika memang barang yang saya beli tidak bisa saya manfaatkan, maka saya akan berikan lagi barang tersebut pada orang lain agar tidak mubazir.
Mempromosikan dagangan pedagang kecil, tetangga dan teman.
Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari media sosial. Selain sebagai cara berjejaring di dunia maya, media sosial juga dapat membantu menjadi corong untuk promosi. Hal sederhana seperti membuat review kecil-kecilan untuk produk jualan teman atau saudara, bahkan sekadar menimpali saat ada yang promosi dagangannya di aplikasi Whatsapp bisa jadi sebuah bentuk kebaikan. Review positif bisa jadi mendorong orang lain juga ikut membeli barang dagangan orang tersebut.
Di grup Whatsapp komplek, kadang kami saling berbagi rekomendasi pedagang kecil yang sering keliling di lingkungan kami. Misalnya tukang sate atau tukang bakwan malang yang berkeliling. Tidak jarang karena promosi dari mulut ke mulut ini lah dagangan para pedagang tersebut menjadi diminati di komplek kami.
Memberikan tips pada ojek online
Salah satu pihak yang terdampak pandemi corona adalah supir ojek online. Pendapatan mereka turun drastis. Padahal tidak jarang mereka menggantungkan pemasukan dari mengemudi ojek. Beberapa tetangga saya punya usaha kuliner yang sudah bekerjasama dengan aplikasi ojek online. Meski jarak dari rumah sangat dekat, saya terkadang pesan makanan melalui aplikasi ojek online. Dengan membeli melalui aplikasi ojek online, akan lebih banyak pihak yang diuntungkan. Tetangga saya untung karena saya beli, supir ojek online pun dapat penghasilan dari orderan saya. Akan lebih banyak kebaikan yang dibagi dibanding jika saya pergi membeli sendiri. Selain itu saya juga mendapat kemudahan karena tinggal menunggu di rumah sampai pesanan saya tiba.
Aktif menanyakan kabar kerabat dan tetangga.
Meski terdengar remeh, menanyakan kabar bisa jadi bentuk kebaikan. Bayangkan saja ketika jauh dari sanak saudara yang dicintai. Belum lagi masalah yang dihadapi sehari-hari, bisa menjadi sebuah tekanan bagi seseorang. Saat saya menanyakan kabar saudara, tetangga atau teman, saya berharap bisa mengurangi beban dari yang bersangkutan. Paling tidak ia tidak merasa sendirian. Meski bertanya kabar hanya melalui telephon atau chat, saya berharap hal ini bisa menjadi sedikit obat pelepas kerinduan untuk saling bertemu dan bertegur sapa di dunia nyata.
Ikut mensosialisasikan gerakan hidup bersih dan sehat.
![]() |
Cara kreatif mensosialisasikan hidup bersih dan sehat. (Sumber: Instagram Thegangoffur) |
Selain jadi promosi jualan, sosial media juga bisa jadi sarana untuk membantu pemerintah mensosialisasikan gerakan hidup bersih dan sehat di masyarakat. Beberapa bentuk sosialisasi hidup bersih pernah saya temukan di sosial media. Caranya pun sangat unik dan kreatif. Ada yang membuat video, ilustrasi bahkan e-book yang dibagikan secara gratis. Mensosialisasikan gerakan hidup bersih dan sehat juga merupakan bentuk kebaikan, karena berarti kita turut andil dalam menekan penyebaran covid-19 melalui membangun kesadaran masyarakat.
Tidak menyebarkan hoax
Melalui laman Kominfo disebutkan ada 686 hoax terkait corona sampai dengan bulan Mei 2020. Hoax banyak tersebar melalui internet, sosial media dan aplikasi Whatsapp. Hoax bisa jadi pemicu keresahan. Ditambah lagi berita tersebut merupakan berita bohong. Dengan memutus mata rantai hoax, sama saja dengan kita memutus keburukan. Penting sekali untuk menyaring sebelum menyebarluaskan (saring sebelum sharing). Jika memang meragukan, saya tidak akan lanjut menyebarkan sebuah berita. Meskipun berita tersebut merupakan kabar baik, hoax tetaplah berita bohong yang tidak sepatutnya untuk disebarluaskan.
Menjaga kesehatan diri dan keluarga dengan hidup bersih dan menyediakan makanan sehat.
Saat pandemi seperti ini, sangat penting bagi saya untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga. Jika sebelumnya, mudah bagi saya untuk membeli makanan sembarangan di pinggir jalan atau lupa mencuci tangan, sekarang sedapat mungkin hal tersebut jangan dilakukan. Saya utamakan untuk menyediakan makanan sendiri bagi keluarga di rumah. Mungkin rasanya akan lebih melelahkan, tetapi saya percaya bahwa yang saya lakukan merupakan salah satu bentuk ikhtiar saya untuk melindungi keluarga dari penyakit. Ikhtiar ini juga sebagai bentuk kebaikan kecil yang bisa saya berikan pada keluarga.
Berbagi makanan kepada tetangga.
Walaupun sekarang sulit bercengkrama dengan tetangga, silaturahim tetap harus dijaga. Untuk tetap mendekatkan diri dengan tetangga, berbagi makanan bisa menjadi salah satu cara. Tidak harus makanan yang kita masak sendiri, sih, karena tidak semua orang pandai memasak (seperti saya contohnya). Melebihkan makanan yang dibeli pun boleh saja. Dengan berbagi makanan kepada tetangga bukan hanya menebar kebaikan dengan berbagi, tetapi juga bertujuan mengikat hati di tengah pandemi.
Berbuat baik pada makhluk lain.
![]() |
Kebaikan bukan hanya dibagi untuk sesama manusia, tetapi juga makhluk lain ciptaan-Nya. (Sumber: Pexel.com) |
Berbuat baik tidak terbatas hanya pada manusia. Terbukti bahwa covid-19 juga berdampak negatif pada hewan, salah satunya adalah ancaman kelaparan (Kompas.com). Bukan hanya hewan yang di kebun binatang, hewan liar pun terdampak karena sepinya orang berlalu lalang di jalan. Sekarang ini, banyak pihak yang mencoba menghimpun dana untuk membantu hewan di kebun binatang dari ancaman kelaparan. Meski tak banyak, saya merasa perlu pula ikut berkontribusi meringankan kesulitan hewan-hewan ini. Selain melalui donasi, memberi makan kucing liar yang ada di jalan juga bisa menjadi salah satu alterntif menebar kebaikan saat bulan Ramdhan di tengah pandemi covid-19.
Saling mendoakan dalam kebaikan.
Kebaikan termudah yang bisa dilakukan sebagai seorang muslim dan muslimah selama bulan Ramadhan ini adalah mendoakan kebaikan bagi orang lain. Saya yakin tidak ada satu pun orang yang luput dari dampak negatif merebaknya virus corona di seluruh dunia. Dengan kondisi yang tidak pasti dan posisi kita sebagai makhluk, sudah sepatutnya kita hanya menyerahkan urusan kehidupan kita hanya kepada Allah. Menurut saya, dalam hal berdoa, kita pun tidak bisa menjadi egois dengan berdoa untuk kebaikan diri sendiri saja. Mendoakan kebaikan bagi orang lain juga perlu dilakukan sebagai upaya untuk menyebarkan kebaikan.
Menebar kebaikan pada dasarnya amatlah mudah. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyebarkan kebaikan di bulan Ramadhan saat pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Setiap perbuatan positif, meski kecil bisa diniatkan sebagai bentuk kebaikan. Jangan takut untuk berbagi, karena sesungguhnya kebaikan itu akan kembali kepada diri kita sendiri.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition "Ceritaku Dari Rumah" yang diselenggarakan oleh Ramadhan Virtual Festival dari Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan.
Covid jg ksh pelajaran buat kita semua, bahwa menebar kebaikan dan mempunyai rasa sosial yg lbh tinggi lagi, semoga setelah pandemi ini berlalu kita semua menjadi pribadi yg lbh baik lg.
BalasHapusAaamiin... betul mbak. Kepekaan kita diuji sekarang. Harus tengok kanan kiri, jangan-jangan ada orang di sekeliling kita yang butuh bantuan.
HapusSepakat Mbak, bahwasanya berbuat kebaikan tidak terbatas berupa sedekah uang karena sangat banyak jalan dan cara kreatif untuk mendistribusikan kebaikan di tengah pandemi covid-19. berbagi kebaikan berupa sedekah materi hanya salah satunya, ibarat gunung es, masih banyak bentuk lainnya yang seringkali tidak terlihat fisiknya, seperti TIDAK ikut menyebarkan berita hoax, tetap menjaga silaturahmi di masa social distancing dan physical distancing meski hanya say hello via chat di WA.
BalasHapusIya mbak... berbuat kebaikan tidak terbatas ya. Insya Allah kalau ikhlas diniatkan karena mengharap ridho Allah akan berganjar pahala.
HapusAh, iya, banyak hal yang bisa dilakukan meski ada di rumah, ya. Saya kadang kasihan juga sama pedagang kecil, ojek online, dan masyarakat kecil yang tekena dampak Covid-19. Pengennya pandemi ini cepat berlalu
BalasHapusIya mbak... kasihan. Semoga mereka dikuatkan ya... Insya Allah pandemi ini segera berlalu.
HapusAda banyak cara untuk berbuat baik, namun yang terpenting adalah ketulusan hati dalam berbuat dengan cara yang baik. Apalagi Ramadan, waktu yang tepat untuk berbagi :)
BalasHapusBerbuat baik harus diniatkan untuk kebaikan ya mbak, bukan sekadar untuk eksistensi. Semua berpulang ke hati masing-masing. Wallahualam.
HapusSaya setuju sekali mbak, kalau kita tetap harus berbagi dengan siapa saja, walaupun dalam keadaan sulit. Membantu sebisa kita. Suka dengan tips membeli dagangan dari pedagang kecil, membeli dagangan kerabat atau membantu mempromosikannya. Salut kakak. Semoga kita tetap diberikan kemudahan dalam berbagi kebaikan, aamiin
BalasHapusAaamiiin Ya Rabb... terima kasih mbak :)
HapusKadang kita fokus membantu ini itu, ternyata keluarga sendiri kesusahan :D
BalasHapusSaya banget nih, tapi bukan salah keluarga juga sih, memang saya yang menutup diri, malu merepotkan orang, tapi Allah selalu hadirkan rezeki dari mana saja :)
Masya Allah... semoga Allah senantiasa limpahkan rezeki berkah untuk mbak rey sekeluarga. Aaamiin
HapusBanyak sekali cara berbuat kebaikan. Ga harus dengan materi yang besar. Hal2 yg sederhana dan yg biasa ada di keseharian kita. Makasih tips2nya 🙏😊
BalasHapusSama-sama mas :)
HapusBagian jauh-jauh dari nyebarin hoax itu penting banget. Internet di genggaman harusnya bikin kita jadi pintar, bukan bikin jadi songong dan bodoh.
BalasHapusHehe... betul mbak. Cerdas berinternet ya intinya. :D
HapusBenar sekali mbak...
BalasHapusMenebar kebaikan itu mudah kok
Bisa dimulai dari hal hal yg sederhana
Betul... jadi enggak ada alasan untuk menunda berbuat baik ya mbak :)
HapusSama mbaaaaa. Tetangga-tetangga saya di kompleks juga pada jualan sekarang. Saya selama puasa ini malah hepi banget karena bisa beli-beli dari mereka. Ehehe. Maklum, saya emak anak tiga, kadang suka kepepet gak bisa masak.
BalasHapusHua... tos mbak! Sama-sama mamak beranak tiga kita. Jadi saling menguntungkan ya, tetangga dagangannya kebeli, kita dapat kemudahan beli ta'jil dan makanan,hehe
HapusSaat kondisi sukot begini kita harus saling memberi semangat meski dengan cara sederhana ternyata banyak manfaatnya.
BalasHapusSetuju mbak :)
HapusBanyak hal yang bisa kita lakukan, ya, di masa sekarang. Berbuat baik dengan cara sederhana sampai luar biasa. Membeli dagangan teman atau bertanya kabar sudah sangat membantu.
BalasHapusBenar mbak. Percaya atau enggak teman saya senangnya bukan main hanya karena diWA. Saking sumpeknya ia kelamaan di rumah.
HapusSetuju, Mbak. Dari rumah pun kita bisa menebar banyak kebaikan. Apalagi zaman online begini ya. Berdonasi pun bisa secara online.
BalasHapusBetul... tinggal klik klik saja, kebaikan sudah bisa diberikan.
HapusMelakukan kebaikan itu sebenarnya mudah banget. Dari cari sederhana sampai yang luar biasa. Kalau bisa luar biasa, tentu jangan melakukan kebaikan yang sederhana aja. Manfaatnya kita nggak pernah tahu, baik bagi si penerima kebaikan maupun kita sebagai pemberi. Jelas, karena matematika Allah nggak bisa dibandingkan dengan hitungan sederhana manusia yang 1+1 = 2.
BalasHapusBetul... Insya Allah kita enggak akan pernah rugi kalau berbuat baik ya mbak. Allah akan selalu memperhitungkan sekecil apa pun perbuatannya.
HapusIya, Kak. Semoga aku dan kita semua senantiasa dimudahkan untuk melakukan kebaikan ya, Kak. Nggak dapat balasan sekarang, InsyaAllah jadi tabungan di akhirat. Aamiin Ya Allah ...
HapusPromosikan dagangan teman juga hal yang baik, walau mungkin kitanya sendiri belum sanggup untuk membelinya, karena mungkin saja melalui perantara kita bisa membantu teman
BalasHapusIya mbak. Harapannya dengan promosi kita, orang lain akan tertarik untuk membeli. :D
Hapusbagus advisnya, sebetulnya emang banyak kebaikan bisa dilakukan walau di rumah saja
BalasHapusTergantung niatnya ya?
Semoga segera berlalu ya? Sedih banget baca banyak rumah tangga terdampak pandemi
Aaamiiin Ya Rabb... betul Ambu... sedih banget. Sampai ada yang jual perkakas rumah untuk menyambung hidup. :(
HapusDari covic kita brlajar peduli terhadap sesama, kita juga lebih menghargai waktu dan betah di rumah. Semoga pandemi segera berlalu dan dapat berakrifitas seperti semula.
BalasHapusAaamiin Ya Rabb...
HapusSemoga kita bisa terus saling bergandengan tangan melewati masa pandemi ini dan siap menjalani kehidupan normal yang baru.
BalasHapusAaamiin... Memang ini saatnya kita harus menunjukan semangat gotong royong ya mbak.
HapusBerbuat kebaikan d bulan Ramadhan pahala'y berlimpah sekali, tapi setelah Ramadhan harus ttep berbuat baik kapanpun dan dimanapun. Hehe.. Semoga bisa terus menebar kebaikan ya Mba..
BalasHapusSetuju! Ramadhan bulan menempa diri, 11 bulan lainnya saatnya mempraktikan apa yang telah dipelajari selama menjalani bulan suci Ramadhan.
HapusTerima kasih mbak untuk pengingatnya. Benar sekali menebar kebaikan tidak melulu soal uang😭. Menebar kasih sayang tidak hanya dengan manusia saja tapi dengan makhluk lain ciptaan Allah seperti hewan ataupun tumbuhan♥️
BalasHapusBetul mbak... hewan dan tumbuhan pun berhak mendapatkan kebaikan yah....❤
HapusBanyak sekali alternatif kebaikan yang bisa kita lakukan bersama di tengah wabah pandemi ini ya mbak cempaka
BalasHapusBetul mbak... tidak hanya melulu bantuan uang. Banyak cara kreatif untuk menebar kebaikan :).
HapusSesederhananya berbagi kebaikan bisa dimulai dari hal paling sederhana sekalipun ya mbak. Saling mendoakan, saling support, saling bersinergi bersatu melawan covid19 agar pandemi ini segera berlalu. Aamiin. . .
BalasHapusIya mbak... doa pun bisa jadi salah satu bentuk kebaikan juga yah....
HapusSederhana ya mbak, tapi hal2 ini bisa kita lakukan dari rumah aja. Beberapa sudah saya terapkan, beberapa belum. Thanks mba
BalasHapusMasya Allah... tetap semangat untuk terus menebar kebaikan ya mbak :D
HapusBanyak banget cara berbuat kebaikan, ya. Walau yang sederhana banget. Setidaknya gak bikin masyarakat bertambah kisruh dan resah dg sebar hoak. Haha...
BalasHapusWkwkwk... betul banget mbak wid. Hoax juga kadang suka bikin ribut terutama di grup wa🙈
HapusSeperti itu juga yang mampu Saya lakukan dari rumah, mba. Hikmah dari pandemi ini saya makin menyadari bahwa banyak kebaikan yang bisa dilakukan meskipun hanya dari rumah saja.
BalasHapusIya ya mbak... ternyata kebaikan pun jg enggak melulu soal berbagi uang😊
HapusSetuju Mba. Sedekah kebaikan tidak melulu soal uang ya. Hal-hal kecil tapi bermakna dan berdampak juga bisa jadi sarana menebar kebaikan. Tulisan ini juga contohnya, mengingatkan bahwa ada banyak cara kreatif menebar kebaikan untuk sesama.
BalasHapusSetuju. Banyak cara krearif untuk melakukan kebaikan. Kan berbuat baik bukan hanya milik orang berpunya ya mbak
Hapusmemang banyak yg bisa dilakukan dari yg paling sederhana
BalasHapusBetul mbak, simpel tapi bermakna
HapusMasya Allah, ada banyak sekali cara untuk berbagi kebaikan ya Mbak. Semoga semakin banyak orang baik yang suka berbagi di dunia ini. Amiin. Saya rasa dg adanya wabah banyak sekali yg terketuk hatinya menolong sesama termasuk ke kami para nakes. Saya sangat menghargainya
BalasHapusHikmah pandemi ya mbak... banyak orang yang terasah untuk saling berempati dan berbagi😊
HapusSaya percaya selagi Kita ada di rumah banyak hal yang bisa dilakukan. Hal terkecil sekali pun bisa berdampak besar terhadap lingkungan. Berbagi adalah hal baik yang bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.
BalasHapusSetuju mbak... kebaikan tidak terbatas. Bahkan kita bisa do something saat tidak bisa pergi kemana-mana
Hapus