Beberapa waktu lalu saya sempat mengikuti webinar tentang mengelola keuangan di tengah pandemi. Sejujurnya, saya sempat skeptis di awal, karena menganggap kayaknya enggak akan ada hal baru yang bakal saya terima. Berhubung beberapa kali ikut mendengar sharing tentang mengatur atau merencanakan keuangan, materi yang dibawa seputar itu-itu saja. Namun, berhubung saat pandemi seperti sekarang, emak macam saya harus cermat mengatur keuangan rumah tangga, tentu tidak ada salah menyimak webinar tersebut. Sebelumnya saya sempat menulis tentang tips mengatur keuangan keluarga. Namun, dari webinar ini saya mendapatkan banyak sekali ilmu baru.
Di luar dugaan, yang tadinya saya pikir bakal membosankan, ternyata saya justru dapat insight yang menarik dari mengikuti webinar tersebut. Satu catatan yang cukup mengubah saya adalah bahwa mengatur keuangan itu enggak sekadar mengatur pos-pos anggaran, tetapi juga bagaimana mengembangkan uang yang kita kelola. Kok repot banget? Kan yang diatur cuma keuangan rumah tangga?
Siapa bilang keuangan keluarga cuma bisa dikelola untuk konsumsi sehari-hari? Justru sebagai ibu, yang biasanya berperan menjadi menejer keuangan di rumah, kita perlu punya pengetahuan dan keterampilan untuk bisa mengembangkan uang rumah tangga. Penting banget, lho, seorang perempuan punya keterampilan mengelola keuangan. Setidaknya ada 5 (lima) alasan, mengapa perempuan perlu punya keterampilan mengelola keuangan:
- Sebagai manajer keuangan, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kebanyakan rumah tangga biasanya menunjuk istri sebagai manejer keuangan. Bayangkan kalau seorang perempuan enggak punya bekal pengetahuan tentang cara mengelola keuangan. Bisa-bisa setiap bulan, keuangan rumah tangga ambyar.
- Penghasil keuangan tambahan, enggak bisa dipungkiri, kalau perempuan juga perlu menghasilkan uang. Kalau pun gaji suami cukup, bukan berarti istri hanya ongkang kaki. Banyak yang bahkan justru berperan sebagai sumber keuangan utama keluarga. Memiliki pengetahuan tentang mengelola keuangan akan sangat membantu para istri untuk bisa menjaga stabilitas ekonomi keluarga. Dari pengetahuan mengelola keuangan, perempuan enggak hanya mampu untuk mengatur penggunaan uang, tetapi juga menambah pundi-pundi pemasukan.
- Role model. Percayalah bahwa cara kita mengelola uang akan menjadi contoh bagi anak-anak kita. Mereka akan melihat sejauh mana kedua orang tuanya bijak dalam mengelola keuangan. Biasanya yang menjadi panutan dalam mengelola keuangan keluarga adalah ibu. Di sinilah alasan mengapa penting banget buat perempuan paham bagaimana caranya mengatur keuangan keluarga.
- Perempuan lebih banyak belanja. Menurut Ahmad Ghozali, salah satu narasumber dalam webinar ini, perempuan lebih banyak berbelanja dibandingkan laki-laki, sedangkan laki-laki lebih banyak menghabiskan uang untuk belanja dibanding perempuan. Maksudnya adalah frekuensi perempuan berbelanja lebih tinggi, namun nilai pembelajaannya biasanya tidak terlalu mahal. Berbeda dengan laki-laki, yang cenderung jarang berbelanja, namun sekalinya belanja bisa menghabiskan uang yang sangat banyak. Dengan mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan, perempuan akan lebih bijak dalam membelanjakan uangnya.
- Dominant influencer. Menurut ahli, perempuan lebih banyak mengambil keputusan pembelian dibandingkan dengan laki-laki. Misalnya saja saat kita ingin membeli funitur untuk rumah, biasanya perempuan lah yang akan mengambil keputusan untuk membeli furnitur A dibanding furnitur B (walaupun belinya pakai uang suami, ya,hehehe). Di sini pentingnya perempuan untuk memiliki pengetahuan dalam mengelola keuangan, karena pengetahuan ini akan membantunya untuk mengambil keputusan yang terbaik saat melakukan pembelian suatu barang.
Apa saja manfaat mengembangkan uang rumah tangga?
Ada 3 (tiga) manfaat khususnya yang saya rasakan ketika mulai mengembangakan uang rumah tangga saya melalui investasi.
Menambah pemasukan
Terkadang penambahan pemasukan belum bisa dirasakan langsung saat sekarang. Namun manfaatnya akan terasa 5-10 tahun mendatang. Sebut saja ketika kita menginvestasikan uang rumah tangga dengan membeli logam mulia. Untuk investasi jangka pendek, kita mungkin belum bisa merasakan keuntungan dari memiliki logam mulia tersebut. Akan tetapi, lihat saja minimal tiga tahun ke depan, logam mulia yang kita miliki akan bertambah nilainya saat dijual dibandingkan ketika kita membelinya.
Mempermudah mencapai tujuan keuangan
Saat mendengarkan pemaparan narasumber di webinar tempo hari, satu hal yang lumayan "menabok" saya adalah kami ternyata belum memiliki strategi yang jelas untuk mengumpulkan dana pendidikan anak-anak kami. Selama ini saya hanya berpikir, ya sudah pokoknya setiap bulan menabung sejumlah uang. Biar sedikit, tetapi rutin sehingga pada waktunya uang pendidikan anak-anak kami akan tersedia. Namun ternyata enggak semudah itu fergusso!
Menabung tanpa strategi sama dengan mengharap panen lima ton beras dari lahan 300 meter. Agar target tabungan tercapai kita perlu memperluas lahan sumber keuangan kita dan cara yang bisa kita lakukan adalah dengan berinvestasi.
Memanej tabungan untuk masa depan
Kita perlu memiliki simpanan, tetapi kita tentu juga ingin punya kebebasan finansial suatu hari nanti. Akan datang masa dimana kita enggak bisa lagi bekerja. Kita pun tentunya enggak ingin tetap memusingkan kebutuhan sehari-hari saat kita tua nanti. Itu kenapa kita perlu mempersiapkan dana tabungan untuk hari tua. Agar dana tersebut berkelanjutan, kita tentu enggak bisa hanya menyimpannya di bank. Kita perlu mengembangkan dana yang kita miliki melalui investasi.
Mengelola keuangan di tengah pandemi itu enggak hanya tentang berhemat atau menggunakan uang sesuai dengan pos anggaran, tetapi juga bagaimana agar kita bisa mengembangkan uang rumah tangga melalui investasi. Kebanyakan orang menyisihkan uang bulanan yang diterimanya untuk tabungan. Menurut saya, cara ini enggak sepenuhnya salah. Namun, kalau semua dana hanya dialokasikan di tabungan, kelak kita hanya akan dapat memanfaatkan dana-dana simpanan. Padahal kita enggak tahu sampai kapan pemasukan akan rutin datang. Itu mengapa, berupaya untuk mengembangkan keuangan melalui pasif income juga penting dilakukan.
Namun, sebelum mulai berinvestasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Apakah kebutuhan primer sudah terpenuhi secara layak? Enggak mungkin juga kan memaksakan beli reksa dana (misalnya) sedang beli kebutuhan pokok kita masih berhutang?
- Berapa banyak dana simpanan yang telah dimiliki? Kalau kata Prita Hapsari Ghozie, seorang financial consultan, utamakan dana darurat. Minimal kita punya 3x pengeluaran bulanan dan upayakan untuk terus menabung hingga 12x sebelum kita mulai menyisihkan uang kita untuk berinvestasi.
- Apa tujuan investasi kita? Investasi itu enggak sekadar kita menanamkan uang di suatu instrumen investasi tanpa kita tahu investasi itu buat apa. Ibarat Rambo, sama saja kita menembak ke segala arah tanpa tujuan hingga yang tepat sasaran sedikit bahkan nihil.
Apa saja investasi yang dapat dipilih untuk mengembangkan keuangan rumah tangga?
Reksa Dana
Dari pengamatan saya beberapa tahun terakhir, investasi reksa dana rasanya sedang hits di tengah masyarakat kita. Apalagi sekarang banyak banget aplikasi yang memudahkan orang untuk berinvestasi melalui reksa dana. Meski menjanjikan keuntungan yang lumayan, beinvestasi reksa dana harus penuh kehati-hatian. Pasalnya keuntungan yang besar juga diiringi dengan risiko yang besar pula. Ditambah lagi instrumen investasi tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan, tidak seperti tabungan kita di bank. Saya pribadi sudah mulai menginvestasikan uang saya di reksa dana. Namun, jumlahnya tidak terlampau besar. Saya pun mencoba mendeferensiasi investasi saya agar jika qadarallah ada kerugian, tidak akan terlalu besar.
Logam Mulia
Dari zaman dulu, orang tua kita banyak yang berinvestasi dengan membeli emas. Biasanya emas yang dibeli dalam bentuk perhiasan. Akan tetapi, emas dalam bentuk perhiasan biasanya nilainya akan turun, karena proses pembuatan perhiasan biasanya mempengaruhi berat dari emas itu sendiri. Belum lagi ongkos pembuatan perhiasan emas yang harus dikeluarkan.
Itu kenapa, belakangan orang lebih memilih berinvestasi emas dengan membeli logam mulia. Selain lebih terjamin keasliannya karena dikeluarkan oleh Antam, nilai Logam Mulia jiga senantiasa naik. Meski berbentuk emas, Logam Mulia juga cenderung mudah diuangkan karena kita bisa menjual Logam Mulia baik di toko emas maupun outlet resmi Antam.
Barang-barang Produktif
Di masa pendemi seperti ini, kita malah disarankan untuk belanja agar ekonomi berputar. Namun, belanja di sini bukan foya-foya yang enggak ada manfaatnya. Belanjalah barang-barang yang bisa membantu kita untuk produktif menghasilkan uang. Misalnya beli kamera untuk bikin konten bermanfaat, beli mesin jahit untuk bikin kerajinan kain, beli oven untuk bikin kue dan sebagainya. Belanja seperti ini bisa jadi bentuk investasi kita juga. Apalagi saat kondisi tengah insecure. Kita enggak tahu berapa lama kita masih bisa bekerja. Maka sudah saatnya berpikir kreatif untuk menghasilkan lapangan kerja sendiri.
Memiliki penghasilan yang pas-pasan bukan berarti kita enggak bisa berinvestasi. Investasi bisa dilakukan sesuai porsi. Mulai menyisihkan sedikit saja dari uang bulanan, Insya Allah kita bisa memiliki dana produktif pada akhirnya. Kunci terpenting dalam berinvestasi juga satu, yaitu sabar. Jangan mengharapkan keuntungan luar biasa dalam jangka waktu singkat. Karena berinvestasi pun butuh proses, seperti kita bercocok tanam. Kita menunggu dan merawat hingga dapat menuai hasilnya dikemudian hari.
Kira-kira itu insight yang saya peroleh setelah ikut webinar mengatur keuangan di tengah pandemi. Semoga bisa turut mencerahkan Moms semua, ya. Selamat berinvestasi!
Pandemi ini mengajarkan kita untuk lebih bijak, hati2, disiplin dan detail bgt dalam mengelola keuangan.
BalasHapusTidak pelit/merki, tapi juga engga boros dan berfoya2
tapi kudu balance ya
Berarti disarankan untuk nabung dulu baru berinvestasi, ya. Masuk akal, sih..
BalasHapus"Menabung tanpa strategi sama dengan mengharap panen lima ton beras dari lahan 300 meter."
BalasHapuswah berasa ditabok ini bacanya! saya selama ini rajin menabung "uang kecil" dan saat ini mulai berinvestasi lagi di kebun, doain yaaa ini sama kayak nabung emas hehehe
Pandai mengelola keuangan termasuk mencari pemasukan tambahan juga jadi kunci untuk hisa bertahan di masa pandemi begini.
BalasHapusTerima kasih atas tulisannya ya Mba.
setuju penting banget berinvestasi,
BalasHapuskarena itu, setiap ada yang baru kerja (anak atau keponakan) saya pasti cerewet soal investasi
Padahal mumpung masih muda dan belum banyak tanggungan ya?
Bener banget mbak, imvestasi bisa kita lakukan sesuai porsi meski penghasilan pas pasan. Aku selama ini investasi ke logam mulia dan tanah, lebih aman dan bebas riba juga yang utama. Sedikit sedikit lama lama jadi bukit.
BalasHapusUdah jelang akhir tahun masih belum ketahuan kapan pandemi berakhir, maka dari itu bijak mengelola keuangan harus pandai-pandai dilakukan
BalasHapusAku nih bener2 perlu banget tahu ngatus keuangan. Tapi ya itu rasanya mikirin yang lain udah pusing, mau mikirin keuangan bikin tambah pusing hihi. Tapi kalau gak gini bisa boros terus jadinya
BalasHapusLagi pandemi gini akupun merasakan banget mb urusan keuangan berubah total dari tahun-tahun sebelumnya untuk pengelolaannya. Banyak banget biaya tak terduganya, harus banget ini mengelola keuangan lebih baik di masa pandemi ya.
BalasHapusKuncinya adalah
BalasHapusmengelola manajemen keuangan rumah tangga dengan baik agar perihal Finansial tetap berjalan lancar di tengah kondisi yang sedang tidak menentu seperti sekarang
Keren ilmu mengatur keuangan dari webinarnya, mbak
BalasHapusMemang benar perempuan sangat bisa berperan dalam keuangan keluarga kini dan di masa depan. Maka beneren butuh kehati-hatian. Apalagi kini ada banyak cara untuk mengelola pun berinvestasi sehingga lebih terencana keuangan kita
Terwajib untuk bisa mengelola keuangan dgn bijaksana ya
BalasHapusbaik lagi pandemi maupun engga, semoga kita dimampukan untuk bisa financial planning dgn baik
Baru aja kemarin ditanya suami, ada perubahan ga dalam mengelola keuangan keluarga. Emang sih transport berkurang, karena engga kemana-mana. Tapi biaya dapur nambah, karena pada makan di rumah. Nah ini yang perlu diatur. Plus tetap lah nabung mah. Tapi sejak pandemi belum beli LM. Harganya naik terus euy...
BalasHapusTerima kasih pencerahannya. Saya juga baru terbuka pikiran untuk mengembangkan keuangan justru di masa pandemi ini. Pandemi memaksa kita berubah dan belajar
BalasHapusSaya juga yang memgelola keuangan keluarga mbak, mulai dari biaya operasional sehari2, bayar sekolah anak, bayar PAM dan listrik, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Memang benar perempuan harus belajar manajemen keuangan, biar bisa mengelola keuangan dengan baik. Karena roda perekonomian keluaraga tergantung kepada kecakapan ibu dalam mengelola keuangan ya.
BalasHapusBarang produktif memang perlu untuk menghasilkan, apalagi buat para pembuat konten ya. Perlu banget
BalasHapusPerempuan lebih banyak belanja itu beneran dah kalau saya.
BalasHapusSejujurnya saya jarang jajan, tapi sekali ke minimarket, beli popok, pulangnya, popok daaaaannnn kawan-kawan seabrek hahaha.
Padahal udah dikira-kira gitu, tetep aja kebobolan, apalagi saya jarang bawa uang cash, tapi pakai ATM, makin tidak terkontrol hahaha
Setuju Mbak. Sedikit2 lama2 menjadi bukit. Di awal bulan sebaiknya udah dibuat pos2 keuangannya ya, dan usahakan supaya menaati aturan yang dibikin diri sendiri supaya gak jebol. Wkwk..
BalasHapuswah makasih ya mbak tipsnya
BalasHapusemang penting bgt kelola uang saat pandemi seperti ini
Sejak pandemi makin hati2 ngelola keuangan. Kayak hasil ngeblog yang terkadang kecil pun tetap masuk tabungan. Padahal dulunya langsung berubah, jadi gincu atau jajan di kafe. Wkwkwk
BalasHapusMasa pandemi begini saya banyak menahan diri belanja. Kalau dulu lihat barang lucu, beli. Sekarang pilih-pilih banget yang benar-benar jadi prioritas kebutuhan. Prioritas menabung. Prioritas berikutnya, mencari tambahan penghasilan. Hehehe.
BalasHapusaku belum pernah main reksadana mbak, jadi penasaran karena sampai hari ini cuma jajan logam mulia aja. setelah baca ini malah jadi kepikiran ya harus inverstasi di tempat lain hehe
BalasHapusPaling seneng sama tema bahasan tentang keuangan gini, nggak ngebosenin soalnya, hehe.. Apalagi dimasa pandemi ini wajib banget tau cara ngelola keuangan, plus jadi bekal buat resolusi tahun 2021 nanti
BalasHapusReksa dana memungkinkan kita untuk bisa berinvestasi dengan cara lain.
BalasHapusDan saat segalanya online, asik banget kayanya yaa...belajar sambil praktek.
PR banget nih buatku. Sampai sekarang investasi masih sekadar jadi wacana. Padahal penting banget ya biar uangnya nggak sia-sia gitu.
BalasHapusKalau keuangan rumah tangga ga diatur sedemikian rupa bisa-bisa besar pasak daripada tiang ya mbak. Saya setuju nih investasi logam mulia
BalasHapus